Sabtu, 03 April 2010

Pengundian Nomor Urut, Massa Calon Independen Berdebat dengan Polisi

Surabaya - KPU Surabaya menggelar pengundian nomor urut calon walikota dan wakil walikota. Lima kandidat walikota hadir bersama dengan pasangannya.

Tapi cawali dari PKB BF Sutadi tampil sendirian karena pasangannya, Maslan Mansyur pergi umroh. Pengundian berlangsung di lantai III kantor KPU di Jalan Adityawarman, Sabtu (3/4/2010).

Sebelum pengundian sempat terjadi adu argumen antara massa pendukung pasangan independen, Fitradjaja Purnomo-Naen Suryono dengan polisi. 

"Kalau mereka boleh kenapa kami tidak. Apa karena kami tidak memakai seragam," teriak salah satu pendukung pasangan independen itu.

Massa sekitar 30 orang itu tak seperti pendukung calon walikota lain yang berpakaian sama alias seragam. Simpatisan dari Fitradjaja datang sambil membawa poster dan spanduk.

Simpatisan Fitradjaja terlihat seperti mau berunjuk rasa. Polisi seperti khawatir akan ada keributan. Polisi kemudian menghadang laju mereka.

Tapi setelah adu argumen sambil berteriak-teriak massa akhirnya diperbolehkan masuk halaman KPU dengan cara menanggalkan spanduk dan poster serta tidak membuat ribut. (wln/wln)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

®;

Pengundian Nomor Urut, Massa Calon Independen Berdebat dengan Polisi

Surabaya - KPU Surabaya menggelar pengundian nomor urut calon walikota dan wakil walikota. Lima kandidat walikota hadir bersama dengan pasangannya.

Tapi cawali dari PKB BF Sutadi tampil sendirian karena pasangannya, Maslan Mansyur pergi umroh. Pengundian berlangsung di lantai III kantor KPU di Jalan Adityawarman, Sabtu (3/4/2010).

Sebelum pengundian sempat terjadi adu argumen antara massa pendukung pasangan independen, Fitradjaja Purnomo-Naen Suryono dengan polisi. 

"Kalau mereka boleh kenapa kami tidak. Apa karena kami tidak memakai seragam," teriak salah satu pendukung pasangan independen itu.

Massa sekitar 30 orang itu tak seperti pendukung calon walikota lain yang berpakaian sama alias seragam. Simpatisan dari Fitradjaja datang sambil membawa poster dan spanduk.

Simpatisan Fitradjaja terlihat seperti mau berunjuk rasa. Polisi seperti khawatir akan ada keributan. Polisi kemudian menghadang laju mereka.

Tapi setelah adu argumen sambil berteriak-teriak massa akhirnya diperbolehkan masuk halaman KPU dengan cara menanggalkan spanduk dan poster serta tidak membuat ribut. (wln/wln)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar