MUHAJI ABRIYA koordinator lapangan pada suarasurabaya.net, Rabu (17/02), mengatakan secara formalis memang KAS yang menyerahkan bukti dukungan sebanyak lebih dari 90 ribu kopi KTP. Dukungan ini berasal dari 153 elemen, organisasi dan komunitas yang tersebar di 124 kelurahan.
“Sedangkan FITRADJAJA dan NAEN bertugas langsung menyapa masyarakat untuk menambah dukungan. Jadi tidak seperti pasangan calon independen yang datang menyerahkan bukti dukungan, namun justru KAS yang mencalonkan pasangan datang ke sini,”ujarnya.
Sebelum penyerahan bukti dukungan ke KPU Surabaya, beragam elemen pendukung pasangan calon berorasi di depan KPU. Satu diantaranya, MASHURI mewakili kelompok penghayatan kepercayaan.
Kata MASHURI demi mamayung hanang bawono ia memilih pasangan calon dengan harapan rakyat benar-benar bisa menikmati pembangunan. Rakyatlah yang seharusnya melaksanakan pembangunan.
“Namun selama ini, rakyat hanya jadi penonton. Contohnya saja di Taman Hiburan Rakyat (THR) tapi mana pertunjukan ludruknya, mana srimulatnya,”teriaknya.
ADEK dari Komite Pemilihan Calon Indonesia (KPCI) menegaskan sejak 2 tahun lalu saat dilaksanakan pemilihan gubernur di Jawa Timur maupun di seluruh Indonesia sudah diusulkan adanya calon independen. Namun rupanya gagal dan baru di Pemilukada bisa dilaksanakan calon independen pasangan Bacawali dan Bacawawali.
“Ini membuktikan bahwa mengajukan diri menjadi Bacawali dan Bacawawali independen memang sulit tapi bisa dilalui. Bahkan untuk mengumpulkan dukungan juga tidak susah,”pungkasnya. (tin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar